Selasa, 11 Oktober 2011

hadits lemah dan palsu yang populer di indonesia



Hadits secara istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam   baik berupa ucapan, perbuatan, ketetapan, perangai mau-pun sifat jasad beliau  (Lihat Taisir Mushtholah Hadits oleh Syaikh Mahmud ath-Thohhan him. 14)
harga : Rp. 44.000,- disc. menjadi Rp. 40.000,-
hub. 0852 472 14286 pin. 2738C5BB
Pengertian ini sama dengan pengertian as-Sunnah, khobar dan atsar. Berkata al-Hafizh Ibnu Hajar: "Menurut ulama ahli hadits bahwa khobar itu sama dengan hadits, dan ada yang mengatakan bahwa hadits adalah yang datangnya dari Rosululloh sedangkan khobar adalah yang datang dari selain beliau. Juga ada yang berpendapat bahwa semua hadits itu khobar namun tidak semua khobar itu hadits." (Lihat Nuzhatun Nadhor ma'a Nukat oleh al-Hafizh Ibnu Hajar him. 52)
Hanya saja sebagian para ulama membedakan antara hadits dengan atsar, mereka mengatakan bahwa hadits itu kalau datangnya dari Rosululloh  sedangkan kalau datangnya dari para sahabat maka disebut atsar. (Lihat Dirosat fi Ulumil Hadits oleh Isma'il Salim Abdul 'All him. 7, al-Hadits an-Nabawi oleh Muhammad as-Shobbagh him. 15)
Adapun lemah, dalam bahasa Arabnya(adl-dloifu) yang secara bahasa berarti kebalikan dari kuat, baik tidak kuat secara fisik maupun maknawi. Dan yang dimaksud di sini ialah tidak kuat secara maknawi.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa hadits lemah adalah hadits yang tidak memiliki kriteria hadits shohih dan  hasan. Atau dengan bahasa yang lebih bagus lagi bahwa hadits lemah adalah hadits yang tidak memiliki kriteria untuk bisa diterima. (Lihat Muqoddimah Ibnu Sholah him. 37, Tadriburrawi oleh Imam as-Suyuthi 1/179, Ikhtishor Ulum Hadits oleh Imam Ibnu Katsir him. 44, Taudhihul Afkar oleh Imam ash-Shon'ani him. 7/247)

Syarat dan kriteria agar sebuah hadits bisa diterima tidaklah:
  1. Sanadnya bersambung.
  2. Perowinya dhobit (hafalanya bagus) baik secara sempurna ataupun agak berkurang sedikit.
  3. Para perowinya 'adil (terpercaya).
  4. Selamat dari syudzudz (kenylenehan).
  5. Selamat dari sebuah 'Hat qodihah (sebuah catat yang ber-pengaruh pada keshohihan hadits).
Untuk mengetahui masalah ini dengan luas, silahkan menelusurinya pada kitab-kitab para ulama mushtholah hadits.
Bagaimana hukum jika meriwayatkan hadits-hadits lemah/dloif, mengamalkan hadits Dloif, dan apa saja hadits lemah dan palsu yang populer di Indonesia, Simak saja dalam buku ini.


harga : Rp. 44.000,- disc. menjadi Rp. 40.000,-
hub. 0852 472 14286 pin. 2738C5BB


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons