Selasa, 22 November 2011

7 golongan

 7 Golongan Yang Allah Naungi di

Hari Kiamat

 

Dari Abu Hurairah radhiallahu

anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

 

"Ada tujuh golongan manusia yang

akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali

naungan-Nya:

 

1. Pemimpin yang adil.

 

2. Pemuda yang tumbuh di atas

kebiasaan 'ibadah kepada Rabbnya.

 

3. Lelaki yang hatinya terpaut

dengan masjid.

 

4. Dua orang yang saling

mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah

kecuali karena Allah.

 

5. Lelaki yang diajak (berzina)

oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku

takut kepada Allah'.

 

6. Orang yang bersedekah dengan

sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan

oleh tangan kanannya.

 

7. Orang yang berdzikir kepada

Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis."

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan

Muslim no. 1712)

 

Penjelasan:

 

Ketujuh orang yang tersebut dalam

hadits di atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeda-beda bentuknya, akan

tetapi semua amalan mereka itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat

mereka semua mendapat naungan Allah Ta'ala. Sifat itu adalah mereka sanggup

menyelisihi dan melawan hawa nafsu mereka guna mengharapkan keridhaan Allah dan

ketaatan kepada-Nya.

 

1.

Pemimpin yang adil.

 

Dia adalah manusia yang paling

dekat kedudukannya dengan Allah Ta'ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr

bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam bersabda:

 

"Orang-orang yang berlaku adil

berada di sisi Allah di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan

Ar-Rahman Azza wa Jalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-.

Yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka." (HR. Muslim no. 3406)

 

2.

Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan 'ibadah kepada Rabbnya.

 

Hal itu karena dorongan dan

ajakan kepada syahwat di masa muda mencapai pada puncaknya, karenanya

kebanyakan awal penyimpangan itu terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang

pemuda sanggup untuk meninggalkan semua syahwat yang Allah Ta'ala haramkan

karena mengharap ridha Allah, maka dia sangat pantas mendapatkan keutamaan yang

tersebut dalam hadits di atas, yaitu dinaungi oleh Allah di padang mahsyar.

 

3.

Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

 

Sungguh Allah Ta'ala telah memuji

semua orang yang memakmurkan masjid secara umum di dalam firman-Nya:

 

"Bertasbih kepada Allah di

masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di

dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan

oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan

(dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada

suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka

mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka

(dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan

supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada

siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. An-Nur: 36-38)

 

Terkaitnya hati dengan masjid

hanya akan didapatkan oleh siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan

kepada Allah. Hal itu karena jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu

yang jelek. Sehingga jika dia meninggalkan semua ajakan dan seruan jiwa yang

jelek itu dan lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia

mendapatkan pahala yang sangat besar.

 

4.

Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan

tidak juga berpisah kecuali karena Allah.

 

Kedua orang ini telah berjihad

dalam melawan hawa nafsu mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu menyeru untuk

saling mencintai karena selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah.

Makna 'mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah'

adalah keduanya bersatu dan bermuamalah karena keduanya mencintai Allah.

Karenanya kapan salah seorang di antara mereka berubah dari sifat ini

(mencintai Allah), maka temannya itu akan meninggalkannya dan menjauh darinya

karena dia telah meninggalkan sifat yang menjadi sebab awalnya mereka saling

menyayangi. Sehingga jadilah ada dan tidak adanya cinta dan sayang di antara

keduanya berputar dan ditentukan oleh ketaatan kepada Allah dan berpegang teguh

kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam.

 

5.

Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi

cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah'.

 

Yakni: Dia diminta oleh wanita

yang mengumpulkan status social yang tinggi, harta yang melimpah, dan

kecantikan yang luar biasa untuk berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak

permintaan dan ajakan tersebut karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang

sangat nyata menunjukkan dia lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada

kecintaan kepada hawa nafsu. Dan orang yang sanggup melakukan ini akan termasuk

ke dalam firman Allah Ta'ala:

 

"Dan adapun orang-orang yang

takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya."

(QS. An-Naziat: 40)

 

Dan pemimpin setiap lelaki dalam

masalah ini adalah Nabi Yusuf alaihissalam.

 

6.

Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak

mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

 

Yakni dia berusaha semaksimal

mungkin agar sedekah dan dermanya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah,

sampai-sampai diibaratkan dengan kalimat 'hingga tangan kirinya tidak

mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya'.

 

Karenanya disunnahkan dalam

setiap zakat, infak, dan sedekah agar orang yang mempunyai harta menyerahkannya

secara langsung kepada yang berhak menerimanya dan tidak melalui wakil dan

perantara. Karena hal itu akan lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga

disunnahkan dia memberikannya kepada kerabatnya sendiri sebelum kepada orang

lain, agar sedekahnya juga bisa dia sembunyikan.

 

7.

Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya

basah karena menangis.

 

Ini adalah amalan yang sangat

berat dan tidak akan dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman

dan orang yang takut kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama

orang lain. Dan tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan

karena takut kepada Allah Ta'ala.

 

Kemudian, penyebutan 7 golongan

dalam hadits ini tidaklah menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dalam

hadits lain adanya golongan lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain

dari 7 golongan di atas. Di antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran

dalam penagihan utang. Dari Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi

wasallam bersabda:

 

"Barangsiapa yang memberikan

kelonggaran kepada orang yang berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah

akan menaunginya di bawah naungan-Nya." (HR. Muslim no. 5328)

 

Sumber:

http://al-atsariyyah.com/7-golongan-yang-allah-naungi-di-hari-kiamat.html

Semoga bermanfaat...!!!

Al manjur online shop
www.almanjur.blogspot.com
Fb.kios almanjur pusat
Telp. 085247214286
Esia. 02185583606
Pin bb. 2738c5bb
Email. Chadidjahakim86@gmail.com

Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons