Minggu, 13 November 2011

Berobat ataukah tidak?(2)

Berobat merupakan bagian dari tawakkal

Seseorang kadang beralasan ketika tidak mau berobat dengan mengatakan, "tawakkal saja kepada allah, dzat yang memberi kesembuhan." Sebenarnya tidak ada yang salah pada kalimat ini, namun yang kurang tepat adalah pemahaman orang tersebut terhadap hakikat dari tawakkal itu sendiri. Seolah-olah kalau kita sakit kemudian berobat, itu tidak termasuk bertawakkal kepada allah subhanahuwataala.



Oleh karena itu, kita perlu meninjau kembali, apa yang dimaksud dengan tawakkal. Tawakkal adalah bersandar kepada allah subhanahuwata'ala, untuk meraih sesuatu yang diinginkan dan untuk menolak sesuatu yang dibenci disertai dengan melakukan sebab-sebab yang diizinkan didalamnya. Sehingga, di dalam tawakkal harus terpenuhi dua hal.



Pertama, bersandar kepada allah subhanahuwata'ala dengan sebenar2nya. Kedua, melakukan sebab-sebab (usaha) yang diizinkan oleh syari'at. Maka barangsiapa lebih bersandar kepada sebab, maka kuranglah tawakkalnya kepada allah; di samping itu juga mencela kekuasaan allah. Adapun orang yang bersandar kepada kepada allah subhanahuwata'ala saja tanpa melakukan sebab, maka hal ini merupakan celaan terhadap hikmah atau kebijaksanaan allah. Karena allah selalu menjadikan sebab untuk segala sesuatu. Allah adalah dzat yang maha bijaksana. Allah mengaitkan sebab dengan akibatnya (musabbab-nya). Hal ini sebagaimana orang yang bersandar kepada allah untuk memiliki anak, namun dia tidak mau menikah.



Smg bermanfaat...

Al manjur online shop

www.almanjur.blogspot.com

Fb.kios almanjur pusat

Telp. 085247214286

Esia. 02185583606

Pin bb. 2738c5bb

Email. Chadidjahakim86@gmail.com

Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Templates | Bloggerized by Free Blogger Templates | Web Hosting Comparisons